TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo hari ini mengelar pertemuan dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pertemuan ini digelar untuk menjajaki program antara kedua kementerian yang berkaitan dengan infrastruktur dan pertanian.
"Khususnya yang dibutuhkan untuk akselerasi pertanian, sehingga ikut mendorong hadirnya tenaga kerja dan margin yang lebih baik itu bisa kami lakukan," kata Syahrul kepada media usai mengelar pertemuan di kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat 8 November 2019.
Menurut Syahrul, ada dua program yang ingin dijajaki antara kedua kementerian. Pertama terkait penggunaan karet sebagai salah satu campuran untuk digunakan sebagai aspal jalan. Kementerian Pertanian ingin mendorong hal ini karena sering berkaitan dengan harga yang rendah. Lewat kebijakan ini, dia berharap serapan dan pemanfaatan karet dari petani menjadi lebih maksimal.
Kedua, Kementerian Pertanian ingin mendorong infrastruktur pertanian, khususnya irigasi supaya bisa dibenahi dengan baik. Menurut Syahrul, Kementerian PUPR akan mendukung lewat pembangunan dan rehabilitasi irigasi di sejumlah daerah yang menjadi andalan di bidang pangan.
"Saya ingin tidak hanya berkomitmen, tapi juga tertuang dalam kesepakatan kerja sama (MoU) hingga bagaimana implementasi teknis. Saya bermain di teknis pertanian, beliau di teknis infrastruktur," kata Syahrul.
Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono mengatakan di bidang irigasi pertanian kementeriannya akan fokus pada 15 provinsi yang selama ini dikenal sebagai andalan di bidang pangan. Ke-15 provinsi ini dipilih supaya sinkron antara infrastruktur dengan pertanian yang ada.
Basuki menjelaskan 15 provinsi tersebut telah memenuhi kriteria sebagai provinsi keandalan pangan seperti kesesuaian lahan, keberadaan sumber air, petani dan iklim/cuaca yang sesuai. "Jangan sampai bikin irigasi di sini nanti pertaniannya di tempat lain," kata Basuki.